Sunday, October 23, 2011

Mogadishu

Hujan tidak turun di Kenya dan Etiopia dan dua tahun yang lalu di Somalia. Ketiadaan hujan membawa kepada kegagalan tanaman dan kerugian meluas ternakan, setinggi 40% -60% .Hasil tuaian semakin kurang. Hujan dijangka tidak turun sehingga September 2011.Krisis ini diburukkan lagi oleh aktiviti pemberontakan di sekitar selatan Somalia oleh kumpulan Al-Shabaab.
Perubahan iklim telah menyumbang kepada krisis makanan ini.Keadaan panas dan kering di sub-Sahara Afrika .Tetapi terlalu awal untuk menyalahkan perubahan iklim dan kemarau kerana hubungan antara La Nina dan perubahan iklim tidak mantap.
Masyarakat antarabangsa gagal mematuhi sistem amaran awal sehngga membawa kepada krisis. Sebenarnya bencana ini boleh dicegah dan ada penyelesaiannya.Ahli-ahli politik dan pembuat dasar di negara-negara kaya sering ragu-ragu mengenai mengambil tindakan pencegahan.Beberapa kerajaan di Eropah "sengaja cuai" terhadap krisis. Tanda-tanda amaran telah dilihat selama berbulan-bulan dan dunia lambar bertindak.
Pada 20 Julai 2011, kebuluran telah diisytiharkan di Lower Shabelle dan Bakool , dua kawasan di selatan Somalia. Pada 3 Ogos, kebuluran terus diisytiharkan di Balcad dan daerah Cadale di Shabelle Tengah. IDP ditempatkan di Mogadishu dan Afgooye. The Economist melaporkan bahawa keadaan kebuluran ini tidak pernah dilihat dalam tempoh 25 tahun lalu.
Harga barang naik 68% sejak lima tahun lalu.Kenaikan harga sehingga 240% di selatan Somalia, 117% di selatan-timur Ethiopia, dan 58% di utara Kenya . Pada Julai 2011, Program Makanan Dunia PBB menjangka 10 juta rakyat di seluruh Tanduk Afrika memerlukan bantuan makanan . Seramai 12 juta berhadapan dengan krisis makanan termasuk 2.8 juta di selatan Somalia.
Hujan lebat pula memusnahkan rumah-rumah sementara di Mogadishu.Puluhan ribu pelarian berhadapan dengan kesejukan.
Sekolah-sekolah di rantau ini telah ditutup "kerana tidak ada makanan untuk anak- anak ". Kira-kira 385,000 kanak-kanak di Kenya sudah kekurangan gizi , bersama-sama 90.000 wanita hamil. Lagi 3.5 juta orang di Kenya dianggarkan berada pada risiko malnutrisi.






Lihat, rasa, selami akan penderitaan mereka dan tidakkah kita perlu bersyukur diatas pebagai nikmat yang dikuria kepada kita selama ini. Seperti biasa aku merasai semuanya lewat puisi ini yang tersiar di Berita Minggu 23 Oktober 2011.

SKETSA MOGADISHU
Parahmu
bertahun lama
seolah cuma
ditonton dunia
kehilangan neraca.

Terdampar engkau
dengan wajah
mendongak langit
tidak sanggup menceritakan
mimpi lara
yang berhujung
entah bila.

Permatang Duyong, Melaka.

Tuesday, October 18, 2011

Tolong, Aku Kehilangan Motivasi Menulis

Sekadar mengingatkan saja bahwa menulis itu adalah keterampilan. Sehingga dengan sendirinya jelas ia memerlukan latihan. Latihan yang rutin. Tentu saja latihan menulis. Nah, karena untuk melatih diri dalam menulis itu perlu waktu, maka harus menyiapkan waktu khusus untuk menulis. Jangan menunggu siap. Jangan menunggu mood. Tapi harus menyiapkan waktu. Selain itu, menulis–atau pekerjaan apapun–jelas memerlukan motivasi. Bahkan motivasi atau niat dalam menulis ini sepertinya memegang peranan penting. Sebab, jika kita kehilangan motivasi, segalanya akan ikut hilang. Ini berbeda dengan harta. Jika harta yang hilang, masih boleh dicari kembali (tentu asal masih ada motivasi untuk mencarinya). Jika kesihatan yang hilang, mungkin ada beberapa pekerjaan yang akan terganggu karena kita sakit, tapi tidak sampai hilang (selama masih menyimpan energi motivasi dan menggunakannya ketika kesehatan kita sudah pulih).
Kemuliaan Menulis atau Nobility of Writing antaranya;
• Menulis adalah sebagian dari ibadah. Jika motivasi menulis atau menjadi penulis adalah ibadah, insya Allah kita akan lebih tekun menulis. Dan, kita akan tercabar untuk terus menulis karena jika tidak menulis, bererti kita tidak melaksanakan ibadah. Ibadah untuk menyampaikan informasi tentang kebaikan dan hal-hal bermanfaat lainnya kepada orang lain. Sehingga ketika tidak menulis, ada yang hilang dan kering dalam jiwa kita, yakni kita tidak melakukan ibadah.
• Menulis adalah sebagian dari perjuangan. Banyak orang berjuang dengan apa yang boleh dan mampu dia lakukan. Sebab, perjuangan tak selalu hanya berkaitan dengan mengangkat senjata. Boleh juga dengan menulis. Kita melawan dengan tulisan terhadap begitu banyak kezaliman , kerosakan,disamping berupaya menawarkan gagasan, membangun masa depan yang produktif,kreatif dan menyenangkan.
• Menciptakan atau membentuk tempat untuk berkreasi dan meningkatkan kemampuan kita dalam menulis.
Tapi aku selalu kehilangan motivasi untuk menulis dan menulis dan menulis tak tau le kenapa....

Sunday, October 2, 2011

Puisi Aku di Ruangan Sanggar Kreatif Berita Minggu, 2. 10. 2011

SECEBIS INGATAN
Sengketa hanya mengundang kerugian
seperti kau bisikan selalu
kerana menegak kebenaran bukan bererti
demi penting diri
jauh sekali menunjuk lagak
lebih bijak.

Kita harus segera menghakis prasangka
diatas segala tindak pun kata-kata
atau dalam diam
menghimpun bara dendam
membelakang segala nilai kerukunan
terjalin atas nama persaudaraan.

Seperti katamu iktibar
dari lantai sejarah duka
mengandung makna
mari seiring ditafsir bersama
agar tidak berulang semula
disisi kemusnahan angkara kita
biarkan berkelana dibawa angin
ke mukim-mukim yang jauh.